Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan baik bagi perokok maupun orang yang berada di sekitar perokok (perokok pasif). Pada asap rokok terdapat ratusan bahan beracun. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apa yang ada pada asap rokok dan bahayanya bagi kesehatan. Bahaya tersebut adalah akibat rokok terhadap paru-paru, jantung, otak, lambung, ginjal dan masih banyak lagi organ tubuh lainnya. Angka perokok aktif di Indonesia sangat tinggi dan banyak diantara mereka yang dapat dikategorikan golongan miskin. (Sumber: Kompas)
Salah satu gas yang berbahaya dari asap rokok yaitu gas karbon monoksida. Gas ini jika dihisap masuk ke dalam paru-paru akan segera masuk ke dalam darah dan kemudian berikatan dengan sel darah merah (eritrosit). Eritrosit yang telah berikatan dengan gas ini akan lebih sulit untuk mengikat oksigen yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga tubuh akan lebih kekurangan oksigen karena gas karbon monoksida ini.
Selain itu merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Penyebab utama kanker paru-paru adalah asap rokok. Zat-zat radioaktif juga bisa menyebabkan kanker, namun jumlah kasusnya relatif sedikit. Kematian umumnya bukan terjadi akibat kesulitan bernapas karena membesarnya kanker, tetapi posisi paru-paru dalam sistem peredaran darah yang membuat kanker mudah menyebar ke seluruh tubuh.
Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Resiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi terhadap penyakit jantung koroner. Gangguan pada jantung disebabkan oleh rusak atau terganggunya pambuluh darah yang menyediakan darah bagi jantung. Gangguan ini mengakibatkan penyumbatan akibat penggumpalan komponen darah di dinding pembuluh darah. Penyumbatan ini dapat mengakibatkan hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit akibat penyumbatan pembulah darah perifer yang bisa menyebabkan kaki diamputasi. (Sumber: Kompas)
Pada keadaan normal, lambung dapat bertahan terhadap keasaman cairan lambung karena beberapa zat tertentu. Nikotin dapat mengacaukan zat tertentu terutama bikarbonat yang membantu menurunkan derajat keasaman. Kebiasaan merokok dapat memperparah penyakit lambung yang sudah ada. Misalnya gastritis dan tukak lambung-duodenum. Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi awal lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok sangat penting dalam langkah pertahanan melawan AIDS. Merokok juga dapat mengakibatkan kemandulan baik bagi pria maupun wanita, impotensi bagi pria, gangguan pada janin ibu hamil dan juga bisa memicu timbulnya serangan asma.
Perokok pasif yaitu orang yang berada di sekitar orang yang merokok juga ikut mendapatkan dampak buruk dari asap rokok. Perokok pasif menghisap asap rokok yang keluar dari ujung batang rokok. Resiko penyakit yang ditimbulkan tidak kalah besar dari seorang yang merokok. Bahkan perokok pasif mendapat bahaya yang lebih besar karena asap yang dihisap dikeluarkan dari ujung batang rokok. Karena itulah wajar jika ada orang yang terganggu dan melarang orang lain merokok disebelahnya karena orang tersebut mempunyai hak penuh untuk hidup sehat.
Pemerintah sudah melakukan beberapa langkah untuk mengurangi kebiasaan merokok di masyarakat. Pemerintah mewajibkan kepada semua produsen rokok untuk mencantumkan peringatan bahaya rokok serta kadar nikotin dan tar pada produknya. Larangan merokok di beberapa tempat umum sudah mulai diterapkan dengan sanksinya meskipun belum berjalan optimal. Pemerintah juga sering menaikkan bea cukai rokok agar harga rokok semakin mahal sehingga masyarakat mulai berpikir untuk mengurangi atau menghentikan rokok. Tapi timbul masalah baru dengan bermunculannya produsen-produsen rokok ilegal yang tidak membayar bea cukai rokok sehingga produk-produk rokoknya dapat dijual dengan harga murah.
Melihat bahayanya rokok bagi manusia, sudah seharusnya masyarakat mulai mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok. Namun masih banyak orang mengabaikan bahaya-bahaya ini dengan berbagai alasan. Salah satu hal mengapa orang sulit menghindari rokok yaitu bahaya rokok tidak dapat dirasakan dalam jangka pendek tetapi akibatnya akan timbul bertahun-tahun kemudian. Seorang perokok akan menghentikan kebiasaan merokoknya setelah dia jatuh sakit misalnya terkena serangan jantung. Tetapi masih ada juga yang tetap melanjutkan kebiasaan merokok setelah dia sembuh.
0 komentar:
Posting Komentar